15 Teknologi Terbaru Smartphone Tahun 2023 yang Bikin Kagum
TEKNOTenar.com - Perkembangan teknologi pada sebuah smartphone semakinhari semakin mengagumkan, contohnya saja beberapa tahun kebelakang desain smartphone terbatas pada bentuk mengotak dengan tombol home fisik kapasitif, layar TFT dan audio mono, beberapa smartphone jadul juga bahkan hanya dapat menangkap maksimal jaringan 3G saja, sementara itu jaringan 3G sekarang ini sudah resmi dimatikan.
Berbeda dengan sekarang ini, smartphone sudah dilengkapi teknologi super canggih dan pastinya bikin kagum, baik dari segi desain yang futuristik, konektivitas lengkap dan terbarukan, chipset super gahar, penyimpanan super lega maupun fitur - fitur canggih dan menarik lainnya.
Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Xiaomi Redmi A1, Ponsel Xiaomi Tanpa MIUI Paling Murah !
Adapun berikut ini merupakan 15 Teknologi Terbaru pada Smartphone yang pastinya bikin pembaca TEKNOTenar.com kagum, bahkan mungkin saat ini sedang menggunakan smartphone yang memiliki beberapa fitur dibawah ini :
1. Jaringan 5G
2. Artificial Inteligence (AI)
3. Augmented Reality (AR)
4. Virtual Reality (VR)
5. Biometric Authentication
6. Gesture Control
7. In-Display FingerPrint Sensor
8. Notchless Screen
9. SuperFast Charging
10. Reverse Wireles Charging
11. Smart Home Integration
12. Telephoto Lenses
13. Night Mode Camera
14. Waterproofing
15. Foldable Screen
Untuk lebih memahaminya, silakan sobat TEKNOTenar.com simak ulasannya satu demi satu dibawah ini.
1. Jaringan 5G
Jaringan 5G adalah jaringan seluler generasi kelima yang dirancang untuk memberikan kecepatan internet dan koneksi data yang lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan jaringan seluler generasi sebelumnya, seperti 4G LTE. Jaringan 5G memungkinkan transfer data yang lebih cepat, memungkinkan pengguna untuk mengunduh file besar, menonton video dalam resolusi yang lebih tinggi, dan melakukan streaming game secara real-time tanpa gangguan.
Selain itu, jaringan 5G juga dirancang untuk mendukung konektivitas dan kecepatan yang lebih baik untuk Internet of Things (IoT) dan aplikasi augmented reality/virtual reality (AR/VR). Hal ini memungkinkan perangkat-perangkat seperti mobil otonom, sistem keamanan pintar, dan perangkat IoT lainnya untuk terhubung dan beroperasi dengan lebih lancar dan responsif.
Untuk menggunakan jaringan 5G pada smartphone, perangkat harus mendukung teknologi 5G dan pengguna harus berada dalam area yang tercakup oleh jaringan 5G. Saat ini, beberapa merek smartphone seperti Samsung, Apple, dan Xiaomi sudah merilis perangkat yang mendukung teknologi 5G.
Banyak smartphone keluaran terbaru dengan harga terjangkau yang mendukung jaringan 5G ini, misalnya saja Xiaomi Redmi Note 5G dan sebagainya.
Baca Juga : Cara Mengembalikan Tema MIUI yang Hilang Karena Google Play Protect
2. Artificial Inteligence (AI)
Artificial Intelligence (AI) pada smartphone adalah kemampuan sebuah smartphone untuk mengakses, memproses, dan memanfaatkan algoritma dan teknologi kecerdasan buatan untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Pada dasarnya, AI pada smartphone berfungsi untuk meningkatkan kemampuan dan performa smartphone dalam memahami dan merespons kebutuhan pengguna. Contohnya, dengan menggunakan teknologi AI, smartphone dapat melakukan pengenalan suara dan wajah, memberikan rekomendasi dan saran yang disesuaikan dengan preferensi pengguna, serta memperbaiki kualitas foto dan video.
Beberapa aplikasi praktis dari AI pada smartphone antara lain pengenalan suara untuk memudahkan penggunaan asisten virtual, pengenalan gambar untuk melakukan pencarian visual, penerjemahan bahasa secara real-time, dan deteksi kebisingan untuk meningkatkan kualitas panggilan telepon. AI pada smartphone terus berkembang dan menjadi semakin canggih, sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks dan lebih efisien dengan smartphone.
Baca Juga : Jenis - Jenis Antigores HP beserta Kelebihan dan Kekurangannya
3. Augmented Reality (AR)
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan unsur dunia nyata dengan unsur virtual dalam sebuah tampilan atau pengalaman interaktif. Pada smartphone, AR biasanya dilakukan melalui kamera dan layar ponsel. Dalam penggunaannya, AR bisa membantu pengguna untuk melihat atau menambahkan elemen virtual pada dunia nyata, seperti menampilkan objek 3D, teks, atau gambar pada objek atau lokasi tertentu.
Baca Juga : 5 Rekomendasi HP Vivo Terbaik di Harga 2 Jutaan Tahun 2023
Contohnya, pengguna bisa menggunakan AR pada smartphone untuk melihat bagaimana suatu furniture akan terlihat di dalam ruangan dengan menempatkan gambar 3D furniture di tempat yang diinginkan menggunakan kamera ponsel. Selain itu, AR pada smartphone juga bisa digunakan untuk bermain game, seperti Pokemon Go yang memungkinkan pemain menangkap karakter Pokemon dalam dunia nyata melalui kamera dan layar ponsel.
4. Virtual Reality (VR)
Virtual Reality (VR) pada smartphone adalah pengalaman menggunakan teknologi virtual reality di mana pengguna dapat memasuki dunia maya tiga dimensi dan berinteraksi dengan lingkungan yang diciptakan oleh perangkat lunak VR. Pengguna dapat menggunakan smartphone mereka sebagai layar dan alat pengendali, dan menempatkan smartphone dalam headset VR yang terhubung ke perangkat lunak VR.
Dalam VR pada smartphone, pengguna dapat merasakan sensasi seakan-akan berada di tempat lain, seperti berada di dalam permainan, di lingkungan yang dibuat oleh perangkat lunak VR, atau bahkan dalam acara live streaming 360 derajat. Smartphone biasanya dilengkapi dengan sensor gerak dan akselerometer, yang memungkinkan pengguna untuk bergerak dan berinteraksi dengan dunia maya secara alami.
Beberapa aplikasi VR pada smartphone yang populer meliputi permainan, simulasi, tur virtual, film 360 derajat, dan acara olahraga live streaming. Kelebihan VR pada smartphone adalah portabilitasnya dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perangkat VR mandiri seperti Oculus Rift atau HTC Vive.
Baca Juga : Hindari, Ternyata ini Waktu Terlarang untuk Belanja Online beserta alasannya
5. Biometric Authentication
Biometric authentication adalah metode otentikasi yang menggunakan fitur fisik atau perilaku individu untuk memverifikasi identitas pengguna. Contoh biometric authentication pada smartphone adalah :
- Sidik jari : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan menempatkan sidik jari mereka pada sensor sidik jari pada layar atau di bagian belakang smartphone.
- Pengenalan wajah : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan menghadapkan wajahnya ke kamera depan smartphone.
- Pemindaian iris : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan memindai iris matanya menggunakan kamera khusus.
- Pengenalan suara : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan merekam suara mereka, dan sistem akan memverifikasi apakah suara tersebut cocok dengan rekaman suara yang ada di database.
- Pengenalan pola : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan membuka smartphone dengan menggambar pola tertentu pada layar.
- Deteksi gerakan : pengguna dapat memverifikasi identitasnya dengan memegang atau menggerakkan smartphone dengan cara tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Metode biometric authentication ini memungkinkan pengguna untuk mengakses smartphone dengan mudah dan cepat, tanpa harus mengingat password yang rumit atau nomor PIN. Selain itu, biometric authentication juga lebih aman daripada metode autentikasi lainnya, karena sulit untuk dibajak atau dipalsukan.
6. Gesture Control
Gesture control pada smartphone adalah kemampuan untuk mengoperasikan perangkat smartphone menggunakan gerakan tangan atau jari tanpa perlu menyentuh layar atau tombol fisik. Dengan menggunakan teknologi sensor gerakan seperti accelerometer, gyroscope, dan kamera, pengguna dapat melakukan tindakan seperti memutar, mengangkat, atau mengecek notifikasi dengan gerakan tangan atau jari.
Contoh penggunaan gesture control pada smartphone antara lain :
- Menyalakan atau mematikan layar dengan menggerakkan tangan di atas sensor proximity
- Menurunkan notifikasi dengan menggerakkan jari ke bawah di atas layar
- Mengambil screenshot dengan mengguncangkan perangkat
- Mengaktifkan kamera depan atau belakang dengan menggerakkan perangkat ke arah wajah atau menggoyangkan perangkat ke kiri dan kanan
- Meningkatkan atau menurunkan volume dengan menggerakkan jari ke atas atau bawah di atas sensor proximity.
Gesture control pada smartphone membantu mempercepat akses ke fitur-fitur dan dapat membantu menghindari kontak fisik dengan layar yang mungkin kotor atau berpotensi membawa kuman.
Baca Juga : Mengatasi Paket Ditahan Sementara, Salah Dikirimkan dan Tidak Kunjung Datang
7. In-Display FingerPrint Sensor
In-display fingerprint adalah teknologi sensor sidik jari yang terletak di bawah layar smartphone, sehingga pengguna dapat membuka kunci ponsel dengan menempatkan jari di atas layar. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada smartphone flagship pada tahun 2018 dan sejak itu telah banyak digunakan pada sebagian besar smartphone high-end.
Teknologi in-display fingerprint menggunakan sensor optik atau ultrasonik untuk membaca sidik jari pengguna yang ditempatkan di atas layar. Teknologi ini memberikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan modern, karena tidak memerlukan tombol fisik atau sensor sidik jari terpisah. Sebaliknya, pengguna dapat membuka kunci ponsel dengan cepat dan mudah dengan menempatkan jari di atas area yang telah ditentukan di layar.
8. Notchless Screen
Notchless screen pada smartphone adalah layar ponsel tanpa ada "notch" atau bagian yang menonjol di bagian atas layar untuk menempatkan kamera depan dan sensor lainnya. Notchless screen dapat ditemukan pada beberapa ponsel yang menggunakan teknologi seperti kamera depan yang terletak di bawah layar atau pop-up camera yang muncul dari bagian atas ponsel ketika diperlukan. Hal ini memberikan tampilan layar yang lebih luas dan bersih tanpa gangguan dari notch atau punch hole yang terkadang mengganggu tampilan pada layar ponsel.
9. SuperFast Charging
Superfast charging pada smartphone adalah teknologi pengisian daya cepat yang memungkinkan baterai smartphone dapat terisi penuh dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan teknologi pengisian daya standar.
Teknologi superfast charging biasanya menggabungkan pengisian cepat dengan kapasitas daya yang lebih besar dan pengaturan arus listrik yang lebih tinggi untuk mengisi baterai dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Dalam beberapa kasus, teknologi superfast charging dapat mengisi baterai hingga 50% atau lebih dalam waktu kurang dari 30 menit, tergantung pada kapasitas baterai smartphone dan jenis teknologi pengisian daya yang digunakan.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi superfast charging secara terus-menerus dapat memperpendek umur baterai smartphone, sehingga disarankan untuk tidak menggunakan teknologi ini secara berlebihan dan mengikuti pedoman penggunaan yang diberikan oleh produsen smartphone.
Baca Juga : Cara Membuat Vlog dengan HP agar hasilnya Bagus!
10. Reverse Wireles Charging
Reverse wireless charging adalah teknologi pengisian daya nirkabel yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya perangkat elektronik lain dengan menggunakan smartphone mereka sebagai sumber daya. Dalam kasus reverse wireless charging, smartphone berperan sebagai "pengisi daya" nirkabel yang dapat mengisi daya perangkat lain yang memiliki fitur pengisian daya nirkabel, seperti smartwatch, headphone nirkabel, atau smartphone lainnya.
Cara kerja reverse wireless charging pada umumnya adalah dengan menempatkan perangkat yang ingin diisi daya di belakang smartphone yang sudah aktifkan fitur reverse wireless charging-nya. Kemudian, kedua perangkat akan saling terhubung secara nirkabel melalui teknologi seperti Bluetooth atau NFC dan baterai perangkat yang ingin diisi daya akan mulai terisi.
Namun, perlu diingat bahwa teknologi reverse wireless charging biasanya menghasilkan daya yang lebih sedikit dan lebih lambat dibandingkan dengan pengisian daya kabel atau pengisian daya nirkabel biasa. Oleh karena itu, teknologi ini lebih cocok digunakan sebagai opsi cadangan atau dalam keadaan darurat ketika tidak ada akses ke sumber daya lain yang lebih efektif.
11. Smart Home Integration
Smart home integration pada smartphone adalah kemampuan untuk mengontrol sistem rumah pintar (smart home) menggunakan smartphone. Dengan menggunakan aplikasi khusus pada smartphone, pengguna dapat mengontrol perangkat rumah pintar seperti lampu, AC, peralatan dapur, dan sistem keamanan rumah, tanpa harus berada di rumah.
Contohnya, pengguna dapat menyalakan atau mematikan lampu rumah dari jarak jauh menggunakan smartphone mereka. Pengguna juga dapat mengatur suhu AC, menghidupkan atau mematikan peralatan dapur seperti oven atau mesin kopi, dan memantau sistem keamanan rumah seperti kamera pengawas atau alarm, semuanya dilakukan dari jarak jauh melalui smartphone.
Smart home integration pada smartphone biasanya melibatkan penggunaan teknologi nirkabel seperti Wi-Fi atau Bluetooth untuk menghubungkan perangkat rumah pintar dengan smartphone. Dengan cara ini, pengguna dapat mengontrol perangkat rumah pintar mereka dari mana saja, asalkan mereka terhubung ke internet dan perangkat rumah pintar terpasang dan terhubung ke jaringan nirkabel.
Baca Juga : Smartphone Terbaik di Dunia saat ini !
12. Telephoto Lenses
Lensa telephoto pada smartphone adalah lensa dengan panjang fokus yang lebih panjang dari lensa standar pada smartphone. Lensa telephoto ini biasanya digunakan untuk mengambil foto dengan jarak jauh, seperti memotret objek yang sulit dijangkau atau subjek yang jauh dari kamera.
Contoh lensa telephoto pada smartphone adalah :
- Apple iPhone 12 Pro Max : smartphone ini dilengkapi dengan kamera telephoto 2,5x yang memungkinkan pengguna untuk memotret objek dari jarak jauh dengan detail yang jelas.
- Samsung Galaxy S21 Ultra : smartphone ini dilengkapi dengan kamera telephoto 10x yang memungkinkan pengguna untuk memotret objek jauh dengan detail yang tajam.
- Google Pixel 5 : smartphone ini dilengkapi dengan kamera telephoto 2x yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dengan jarak jauh dan mendapatkan detail yang tajam.
Lensa telephoto pada smartphone memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dengan kualitas yang lebih baik dari jarak jauh tanpa perlu memerlukan kamera yang besar dan berat. Lensa telephoto ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik dan detail yang tajam pada subjek yang jauh dari kamera.
Baca Juga : Cara Mengatasi Fingerprint telah berhenti di HP Samsung dengan Mudah!
13. Night Mode Camera
Smartphone masa kini sudah sangat mumpuni untuk urusan kamera mode malam atau night mode. Night mode camera pada smartphone sendiri adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan video dengan kualitas yang lebih baik dalam kondisi cahaya yang minim atau rendah, seperti saat di dalam ruangan yang minim cahaya atau di malam hari. Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna dapat menghasilkan foto dan video yang lebih terang, detail, dan minim noise atau kebisingan.
Beberapa fitur yang biasanya terdapat pada mode malam hari pada kamera smartphone antara lain :
- Low-light performance : Fitur ini memungkinkan kamera untuk menangkap lebih banyak cahaya dalam kondisi minim cahaya. Kamera dapat mengatur kecepatan rana dan ISO agar dapat menangkap cahaya yang cukup dalam kondisi cahaya rendah.
- Long exposure : Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dengan waktu eksposur yang lebih lama, sehingga cahaya dapat ditangkap lebih banyak dan detail pada foto lebih terlihat.
- HDR : Fitur ini dapat membantu mempertahankan detail dan menghasilkan foto yang lebih seimbang pada area terang dan gelap pada saat yang bersamaan.
- AI dan pengolahan citra : Banyak kamera smartphone menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu meningkatkan kualitas foto dalam kondisi cahaya yang minim. Fitur ini dapat membantu memperbaiki kecerahan, warna, dan detail foto dengan menggunakan algoritma pengolahan citra yang canggih.
- Mode manual : Beberapa kamera smartphone juga menyediakan mode manual untuk mengatur berbagai pengaturan kamera secara manual, seperti kecepatan rana, ISO, dan fokus, sehingga pengguna dapat menyesuaikan kamera dengan kondisi cahaya yang tersedia.
14. Waterproofing
Teknologi anti air pada smartphone adalah teknologi yang digunakan untuk melindungi perangkat smartphone dari kerusakan akibat air atau cairan. Teknologi ini memungkinkan smartphone untuk bertahan dalam kondisi yang basah atau terkena cairan tanpa mengalami kerusakan permanen.
Beberapa jenis teknologi anti air pada smartphone antara lain :
- Water-resistant : Teknologi ini dapat melindungi smartphone dari kerusakan akibat tetesan air atau percikan air. Biasanya, teknologi ini diterapkan dengan menempatkan segel atau penutup pada bagian-bagian tertentu di dalam perangkat seperti layar, baterai, dan slot kartu SIM.
- Water-repellent : Teknologi ini melapisi permukaan luar smartphone dengan bahan yang dapat menahan tetesan air dan membuatnya menyebar tanpa menempel pada permukaan. Teknologi ini biasanya diterapkan pada permukaan luar smartphone seperti layar, casing belakang, dan tombol fisik.
- Waterproof : Teknologi ini memungkinkan smartphone untuk tetap berfungsi dengan baik dalam kondisi air atau cairan yang lebih dalam. Teknologi ini biasanya diterapkan dengan menempatkan segel atau penutup pada seluruh bagian perangkat yang berisiko terkena air, seperti port charging dan jack headphone.
- Nanocoating : Teknologi ini melapisi seluruh bagian dalam smartphone dengan lapisan anti-air dan tahan karat. Lapisan ini dapat membuat smartphone tetap aman dalam kondisi air, bahkan jika terkena air dalam waktu yang lebih lama.
- Hybrid technology : Teknologi ini adalah kombinasi dari beberapa teknologi anti-air di atas untuk memberikan perlindungan yang lebih baik pada smartphone. Smartphone dengan teknologi hybrid dapat lebih tahan terhadap air dalam kondisi yang lebih ekstrim.
15. Foodable & Foldable Screen
Foodable screen pada smartphone adalah sebuah layar khusus yang menampilkan informasi tentang makanan dan minuman yang tersedia di sekitar pengguna. Foodable screen biasanya dapat diakses melalui aplikasi pihak ketiga atau fitur bawaan pada smartphone.
Contoh dari foodable screen pada smartphone adalah Google Maps. Ketika pengguna mencari restoran atau kafe di aplikasi Google Maps, aplikasi akan menampilkan informasi tentang restoran atau kafe tersebut, seperti menu, jam buka, rating, ulasan, dan lain sebagainya. Pengguna juga dapat melihat foto-foto makanan yang disajikan oleh restoran atau kafe tersebut.
Selain Google Maps, ada juga aplikasi seperti Yelp, Zomato, dan Foursquare yang memiliki fitur foodable screen yang serupa. Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna untuk mencari dan menemukan tempat makan terbaik di sekitar mereka, dengan informasi lengkap tentang menu, harga, dan ulasan dari pengguna lain.
Baca Juga : Cara Memperkecil ukuran Video tanpa Mengurangi Kualitas dengan HP
Sedangkan Foldalbe screen yaitu mengarah pada sisi hardware yang digunakan, alias layar smartphone yang dapat dilipat dan dibesar kecilkan secara hardware.
Nah, Teknologi layar lipat pada smartphone sendiri adalah teknologi layar yang dapat dilipat menjadi dua bagian. Dengan teknologi ini, smartphone dapat diubah dari bentuk yang biasa menjadi bentuk yang lebih kecil dan mudah dibawa, sehingga memudahkan pengguna untuk membawanya dalam kantong atau tas.
Layar lipat pada smartphone biasanya menggunakan bahan seperti plastik atau polymer yang lebih fleksibel daripada kaca yang biasa digunakan pada smartphone biasa. Layar ini dilipat di tengah sehingga menjadi dua bagian, dan pada bagian lipatan dilengkapi dengan teknologi khusus untuk menghindari kerusakan pada layar.
Teknologi layar lipat pada smartphone memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah ukuran smartphone yang dapat diubah menjadi lebih kecil sehingga mudah dibawa, serta tampilan yang lebih luas dan fleksibel. Namun, teknologi ini juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya adalah harga yang lebih mahal daripada smartphone biasa, dan daya tahan layar yang masih perlu ditingkatkan.
Beberapa smartphone yang menggunakan layar lipat adalah :
- Samsung Galaxy Fold : Samsung Galaxy Fold adalah smartphone pertama dari Samsung yang menggunakan layar lipat. Smartphone ini memiliki layar utama Dynamic AMOLED 7,3 inci yang dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih kecil saat ditutup.
- Samsung Galaxy Z Fold 2 : Samsung Galaxy Z Fold 2 adalah smartphone lipat terbaru dari Samsung. Layar utama pada smartphone ini berukuran 7,6 inci dan dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil saat ditutup.
- Samsung Galaxy Z Flip : Samsung Galaxy Z Flip adalah smartphone lipat dengan desain yang berbeda dari Galaxy Fold dan Galaxy Z Fold 2. Smartphone ini memiliki layar utama Dynamic AMOLED 6,7 inci yang dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih kecil.
- Motorola Razr : Motorola Razr adalah smartphone lipat dengan desain yang mengingatkan pada ponsel klasik Razr dari tahun 2000-an. Smartphone ini memiliki layar utama OLED 6,2 inci yang dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih kecil.
- Huawei Mate X : Huawei Mate X adalah smartphone lipat pertama dari Huawei. Smartphone ini memiliki layar utama OLED 8 inci yang dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih kecil.
- Royole FlexPai : Royole FlexPai adalah smartphone lipat pertama yang diluncurkan di dunia. Layar utama pada smartphone ini berukuran 7,8 inci dan dapat dilipat menjadi dua bagian.
Post a Comment for "15 Teknologi Terbaru Smartphone Tahun 2023 yang Bikin Kagum "